Warta Mediapost.com: Kronik Kegiatan Pembekalan KKN Mahasiswa FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng https://www.premiumbloggertemplates.com/darry-blogger-template/

Kamis, 18 Juli 2019

Kronik Kegiatan Pembekalan KKN Mahasiswa FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng


Kronik Kegiatan Pembekalan KKN Mahasiswa FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng

Mahasiswa saat sedang mendengarkan materi pembekalan (Ft.Feliks.H)



Wartamediapost.com-Ruteng. Mahasiswa Semester VII Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng  akan melaksanakan KKN di 57 Desa yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat.
Berbagai persiapan telah dilakuakan dan dan diikuto oleh mahasiswa peserta KKN, salah satunya adalah pembekalan.  Pembekalan KKN yang dilaksanakan selama dua hari, terhitung 17 s.d 18 Juli 2019 di Aula Missio kampus itu diikuti oleh 737 mahasisa.

KKN adalah Program Wajib
Ketua Panitia II: Rudolof Ngalu, S.Fil.,M.Pd (Ft.Feliks.H)


KKN merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler berbentuk mata kuliah wajib  yang ditawarkan di lembaga pendidikan tinggi, teramasuk Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng untuk diprogramkan mahasiswa yang telah memenuhi persayaratan, baik akademik maupun non akademik.
Hal itu disampaikan ketua Panitia II Rudolof Ngalu, S.Fil,.M.Pd dalam sambutanya di hadapan 737 peserta KKN, Panitia KKN Integratif, para dosen dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng. 
Mahasiswa saat sedang mendengarkan materi pembekalan (Ft.Feliks.H)


KKN menjadi mata kuliah instimewa, karena tidak dijalankan di ruangan kuliah yang cendrung teoritis, tetapi dijalankan secara praktis dan dinamis di tengah kehidupan dan bersama dengan masyarakat. Oleh karena itu, KKN sesungguhnya merupakan integrasi tiga dharma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarak. Lanjut Ketua Panitia II.

Pembekalan adalah Waut Wa’i

Rektor. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A (Ft..Feliks.H)

Filosofi wuat wa’I “neho manuk bakok (podong) du lako’m (ngo’om) neho manuk rombeng du kole’m”diungkapkan oleh Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Rutengg  saat memberikan sambutan pada kegiatan pembekalan mahasiswa KKN.
Mahasiswa saat sedang mendengarkan materi pembekalan (Ft.Feliks.H)



Pembekalan  sebagai  kegiatan memberikan bekal kepada mahasiswa yang hendak ber-KKN sekaligus sebagai dukungan penuh sivitas akademika kepada mahasiswa untuk melaksanakan KKN. Karena itu, filosofi wut wa’I dalam konteks ini dapat dipahami sebagai dukungan dan harapan lembaga untuk mengutus mahasiswa ke tengah-tengah masyarakat melalui KKN.
                                             
                    Rektor sedang menyampaikan Materi (Ft. Rm. Bone)

Dari filosofi local itu, kepada mahasiswa yang hendak ber-KKN, Romo Rektor berharap, agar sepulang KKN memmiliki sejumlah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang lebih kaya; memiliki wawasan berwarna-warni, pola pikir \ terbuka, pola sikap dan pola bicara yang kaya.
Menurut Rektor, Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A, semua harapan itu dapat dicapai oleh mahasiswa KKN dengan melalui kedisiplinan  dan keseriusan dalam mengikuti dan malaksanakan KKN, ketelitian dan kerajinan.
Mahasiswa saat sedang mendengarkan materi pembekalan (Ft.Feliks.H)


Untuk mendukung itu juga, para penitia telah menghadirkan pembicara atau nara sumber dalam adala orang tepat dan handal”. Kata Rektor UKI Santu Paulus Ruteng.
Dakhir sambutannya, Rekktor membuka selururuh rangkaian kegiatan pembekalan dengan remsi (Rabu, 17/7/2019)
                                           
                        Rektor  dan Moderator sedang menyampaikan Materi (Ft. Rm. Bone)


Bekal dari Berbagi Pihak
Panitia  sedang menyampaikan Materi (Ft. Feliks.H)



Pada saat pembekalan, peserta KKN mendapat bekal dari berbagai pihak, yakni dari pihak kampus dan pemerintah kabupaten Manggarai Barat.
Dari pihak kampus, peserta KKN mendapat bekal tentang arah dan cinta-cita Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng kedepanya,visi dan misi serta rencana strategis Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng yang harus diketahui oleh peserta KKN; sehingga di lapangan mahasiswa KKN dapat mewartakan cita-cita dan komitemen lembaga dalam meningkatkan sumber daya manusia, baik dalam kata, sikap dan program kerja. Materi ini disampaikan secara langsung oleh Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng (17/7/2019)
Paca Camat sedang Menyampaikan Materi (Ft. Feliks.H)


Tidak hanya itu, mahasiswa KKN, dibekali dengan hal-hal praktis yang dilaksanakan di lapangan, yang disampaiak oleh panitia dan dosen pembimbing lapangan masing-masing kelompok
BPMD Kab. Mabar sedang menyampaikan Mater (Ft. Feliks.H)

Sementara dari pihak eksternal, mahasiswa mendapat bekal tentang potensi-potensi di Manggarai Barat pada umumnya dan di lima kecamatan khususnya. Potensi, peluang dan tantangan yang disampaikan oleh pembicara selanjutnya diintegrasikan melalui program-program yang akan dilaksanakan oleh 737 mahasiswa  yang melaksanakan KKN di 57 desa yang menyebar di lima kecamatan (Boleng. Welak, Pacar, Macang Pacar, dan Kuwus)  di Kabupaten Manggarai Barat.

Para pemateri yang memberikan bekal tersebut adalah camat dari lima kecamatan Boleng. Welak, Pacar, Macang Pacar, dan Kuwus), namun camat Macang Pacar berhalangang hadir. Dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan  Kabupaten Manggarai Barat,  Pariwisata, Kesehatan, BPMD, dan materi tentang Kebijakan Pembangunan Desa Di Kabupaten Manggarai Barat yang disampaikan oleh wakil Bupati Manggarai Barat. Namun pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati tidak dapat hadir karena ada kegiatan dinas yang tidak dapat diwakili, sehingga materi tersebut disampaiakn oleh BPMD kepada peserta KKN universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.
Dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan  Kab. Mabar
sedang menyampaikan Mater (Ft. Feliks.H)
Dari Dinas Pariwisata Kab. Mabar sedang menyampaikan Mater (Ft. Feliks.H)

KKN: Perutusan dan Pelayanan.
Romo. Bonefasius Rampung, Pr.,Saat sedang Memimpin Misa Perutusan
(Ft. Feliks. H)

Lihat Juga: Program Studi yang ditawarkan di UKI Santu Paulus Ruteng


Seluruh rangkaian kegiatan pembekalan diakhiri dengan Perayaan Ekaristi dan atau misa perutusan yang dipimpin oleh Romo. Bonefasius Rampung, Pr.
Pelaksanaan misa perututusan yang diikuti panitia dan 737 peserta KKN belangsung di Aula Missio kampus itu, Kamis (18/7/2019)
                                  
Mahasiswa KKN, Saat sedang Memimpin Misa Perutusan
(Ft. Feliks. H)
Mengawali homilinya, Romo. Bonefasius Rampung, Pr, yang juga menahkodai Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng  mengajak peserta KKN untuk mecermati dan merenungkan tema KKN, yakni Mengawali homilinya, Romo.Bonefasius Rampung, Pr mengajak peserta yang hendak ber-KKN untuk mencermati dan merenungkan tema KKN FKIP UKI Santu Paulus Ruteng tahun akademik 2019/2020 yakni KKN SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT “...dari tema iniada tiga kata kunci dalam tema KKN tahun ini yakni Pengembangan, Potensi, dan Pengabdian. Dari tiga kata kunci itu satunya kata Benda yakni kata Potensi yang diapit dua kata yang menyatakan Proses yakni Pengembangan dan pengabdian. Pengembangan berarti proses mengembangkan dan pengabdian berarti proses mengabdi. Pertanyaannya: apa yang dikembangkan dan apa yang diabdikan. Jawabannya hanya satu yakini Potensi. Potensi adalah kekuatan kemampuan tersembunyi dari sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang lebih. Kekuatan tersembunyi itu hanya akan terelaisasi ketika semua hal lain sebagai prakondisi harus dipenuhi..” 
                             
Romo. Bonefasius Rampung, Pr.,Saat sedang Homili
(Ft. Feliks. H)

Lebih lanjut  Romo. Bone, mengatakan “Dalam konteks analogi seperti ini, saya mengajak semua kita, terutama para calon perseta KKN tahun ini untuk mendisposiskan diri sebagai sebuah potensi. Diri setiap kita adalah potensi dan seberapa luas dampak dari potensi itu, sangat bergantung pada cara bagaimana setiap kita berusaha mengembangkan diri agar menjadi diri pribadi yang kemudian berdampak dan berguna bagi orang lain. Sebagai pribadi, setia kita memiliki potensi yang dalam bahasa rohani dikatakan memiliki talenta. Semua kita mengenal dan mengetahui secara persis apa yang menjadi kekuatan potensial kita untuk diabdikan kepada kepentingan orang lain selama dan sepajang hiudp kita.
                               
Mahasiswa KKN, Saat sedang Memimpin Misa Perutusan
(Ft. Feliks. H)

“…selama 3—4 tahun di lembaga ini, tentunya sudah bisa  mengukir dan mengukur potensi diri yang berhasil Anda kembangkan dalam proses akademik di pada lembaga ini. Anda semua telah mengalami proses atau melewati fase pengembangan di lembaga ini dan sebentar lagi aktualisasi atau realiasi pengembangan potensi diri itu akan terekspresikan melalui peri tindak dan aneka aksi yang akan Anda perlihatkan di lokasi Anda ber-KKN. Karena itu, tiga kata kunci yang dijadikan mahkota atau tajuk KKN tahun ini harus menjadi roh atau spirit pelaksanaan KKN. Oleh karena Anda semua sudah dibekali dengan pelbagai hal dan semuanya itu kiranya dijadikan alas dan kekuatan bagi Anda semua dalam melaksanakan pengabdian yang bermakna. Bermakna bagi lembaga ini, bermaknda bagi diri Anda sendiri, dan lebih lagi bermakna bagi kelompok sasar pengandian Anda dalam kelompok-kelompok yang ada..”. Tegas Romo. Bone yang adalah ketua Program Studi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Santu Paulus Ruteng


ahasiswa KKN, Saat sedang Memimpin Misa Perutusan
(Ft. Feliks. H)


Oleh karena itu, Ketua Program Studi PBSI FKIP UKI Santu Paulus Ruteng ini mengajak 737 peserta KKN yang melaksanakan KKN pada 57 desa yang tersebar di lima kecamatan (Boleng, Welak, Kuwus, Pacar dan Macang Pacar) di Kabupaten Manggarai Barat agar pengabdian dalam konteks ber-KKN hendaknya dilihat dan dimaknai sebagai sebuah tugas perutusan yang berdampak positif,  melihat rangkaian program KKN dalam satu bingkai pengembangan diri sehingga semua potensi atau kekuatan tersembnyi itu dapat diaktualisasikan di medan pengabdian selama sebulan ke depan.



Pada kesempatan yang sama, Romo. Bone, mengatakan “…Anda ber-KKN bukan semata-mata mau memberikan orang hal yang baik dari kelebihan Anda tetapi sesungguhnya dalam ber-KKN itu pula Anda mendapatkan sesuatu. Ketika kelompok Anda nantinya diminta membuat jamban bagi masyarakat yang tidak peduli kesehatan, saat itu Anda dipaksa belajar dan mendapat pengetahuan tentang pentingnya kesehatan. Karena itu, hendaknya kita sadar dan yakin bahwa tidak ada pelayanan dan pengabdian yang hanya menguntungkan sepihak atau kelompok sasar. Hidup kita tanpa disadari dibagung atas deretan tindakan bernuansa mutualisme. Dunia kita selalu menuntut keseimbangan, keselarasan, harmoni. Karena itu, apa yang kita lakukan untuk masyarakat sesungguhnya kita lakukan untuk diri kita sendiri. Kita memberi untuk mendapatkan sesuatu meskipun dalam bentuknya yang lain..”

Penyerahan Simbolis Mahasiswa KKN oleh Rektor kepada Camat 
(Ft. Feliks. H)


Diketahui bahwa, kegiatan pembekalan KKN yang dibuka secara resmi oleh Rektor UKI Santu Paulus Ruteng Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A, belangsung selama dua hari, terhitung sajak tanggal 17 s.d 18 Juli 2019. Pemateri dalam kegiatan pembekalan tersebut adalah pihak internal kampus dan pihak eksternal yakni pemerihtah terkait di Kabupaten Manggarai Barat seperti camat tempat KKN mahasiswa dan beberapa instrasi terkait, yaitu Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan  Kabupaten Manggarai Barat,  Pariwisata, Kesehatan, BPMD, dan materi tentang Kebijakan Pembangunan Desa Di Kabupaten Manggarai Barat yang disampaikan oleh wakil Bupati Manggarai Barat. Namun pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati tidak dapat hadir karena ada kegiatan dinas yang tidak dapat diwakili, sehingga materi tersebut disampaiakn oleh BPMD kepada peserta KKN universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.
 Penandatangan Berita Acara Penyerahan Mahasiswa KKN oleh Rektor kepada Camat 
(Ft. Feliks. H)


Sementara waktu pelaksanaan KKN, dilaksanakan selama satu bukan terhitung sejak tanggal 24 Juli sampai dengan 21 Agustus 2019. 57 kelompok mahasiswa melaksanakan KKN di 57 desa yang menyebar di lima kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat

 
Penyerahan Simbolis Mahasiswa KKN oleh Rektor kepada Camat 
(Ft. Feliks. H)
Mencoba Menarik Kesimpulan

Bagian akhir dari kronik ini, penulis mencoba membuat kesimpulan dari inti sari semua proses pembekalan.

Masyarakat adalah perpustakaan hidup

Berada bersama masyarakat melalui KKN adalah kesempatan belajar. Belajar menemukan dan belajar mengaktualisasikan diri dengan bekal yang sudah dimiliki.  Situasi dan kondisi masyarakat adalah perpustkaan yang selalu hidup, yang dijadikan sebagai patner belajar. Prinsip utama pada kesempatan ini adalah kekuatan dan kesadaran untuk belajar, sambil menghayati prinsip-prinsip pelayanan.
Oleh karena tugas ini adalah tem, makan kualitas kerja tem (team work) dan kemampuan bekerja dalam tem sangat dibutuhkan. Saling melengkapi dan saling membantu sangat dibutuhkan.


Salah satu prinsip untuk menciptakan kualitas tem adalah saling berkomunikasi dan saling mengahargai, saling membantu dan rasa saling membutuhkan. Sebab setiap orang memiliki potensi. 
Apapun itu Tidak sebatas Tugas

Apapun yang sedang dijalankan dan atau yang sedang diprogramkan, tidak sebatas pada pemenehuhan tanggung jawab semata, melainkan sebagai bagian dari pelayanan dan dedikasi keapada sesama. Oleh karena pelayanan dan dedikasi, dibutuhkan kesetian dan kerelaan untuk melakukan tugas tersebut. Mengenai hal iu Paulus menuliskan “Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu,  dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu” (Feliks Hatam)

Jangan Lupa Tonton Vidio ini




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trimakasih Komentar Anda

Lainya: Tulis Saja.Com

Kata Ruben Onsu: Dia Anak Laki-laki kami