Ya, tentang
bunga yang ditanam menjadi taman indah. Bunga itu, ditata, tumbuh dengan bebas,
mengikut irama alam. Bertubuh mengikuti jejak langkah mereka yang sedang
berjuang.
Sejak pagi jam
08.00 sampai petang manyapa, bunga itu selalu memberi warna bagi mereka yang
mengejar mimipi.
Yah, ini
tentang bunga di diatara gedung-gedung, dimana para pejuang mengasah akal
meretas mimpi. Di pagi hari, ketika pejuang cita-cinta kembali datang, disambut
bunga mekar, menebar kesejukan. Mereka pun pulang, bunga itu layu. Ketika pagi
kembali tiba, selalu bunga-bunga itu tetap mekar.
Yah, ini
tentang bunga yang selalu memanjakan mata di kampus itu. Kampus tempatku mewujudkan
mimpi, mencapai harapan orang tua.
Bunga-bunga
itu selalu memberi keindahan diseluruh taman kampus itu. Bunga-bunga itu,
selalu menjadi saksi akan kegembiraan, kesedihan dan perjuanganku. Dari dulu,
hingga kini, bunga-bunga itu selalu ada, dan terus mekar menyambutku, di pagi
hari.
Ini tentang
bunga, di taman, yang selalu memberi arti tetang berjuang.
Taman dimana
mereka bertumbuh adalah Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.
Kini akau
mengerti tentang bunga yang selalu tumbuh dan indah di kampus itu. Bunga itu
mengajarkan tentang kesabaran, kesadaran dan kesetian.
Bunga itu
terlihat begitu indah. Setiap orang yang melihatnya selalu memanjakan mata,
daunnya yang begitu hijau memikat hati dan kita mengatakan, sungguh sangat
indah.
Namun ada
hal yang dilupakan atau luput dari penglihatan, yang menghasilkan keindahan
itu. Dia berjuang, menelusuri bumi, menghisap air sekuat tenaganya, bila batu
dan kerikil ia temukan, ia mencari jalannya sendiri, demi menghasilkan sesuatu yang indah. Dia Adalah AKAR
Akar berjuang demi menghasilkan bunga yang indah, demi batangnya yang kuat, namun perjuangannya tak dipuji. Dan Akar, tak pernah menginkan pujian itu.
Prihal ini, adalah tentang hidup. Bahwa orang-orang hanya memuji dan menyalahkan apa yang merupakan hasil dari perjuangan. Bahkan tak sedikitpun bertanya atau menghargai sekecil apapun perjuangannya.
Orang akan menghargai dari hasilnya saja, tanpa sedikitpun menghargai perjuangannya. Ketika gagal disalahkan, bila berkenaan dan berhasil disanjung. Menghargai perjuangannya adalah penting, sekecil apapun itu.
Kembali ke Bunga itu, Bunga itu, kalau tidak saja menghasilkan bunga yang indah dan daun yang menarik, pasti tuanya sudah memusnahkannya.Jangan.
AKAR mengajarkan. Berjuang tak berujung, bukan untuk mencari pujian, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab. Berjuang tanpa meminta bayaran. Akar mengajarkan kesabaran, kesetiaan dan kesadaran tentang berjuang walaupun banyak alasan untuk melemahkan semangat (FH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Trimakasih Komentar Anda