Nama Betrand Peto, Putra cilik asal Manggarai selalu dihati. Mungkin itulah kata saat mendengar suaranya. Saya sendiripun menjadi tergerak untuk menulis sosok yang memiliki suara merdu ini. Itulah alasannya sehingga saya mencari akun Isntagram milik Ruben Onsu yang berkomitmen mengembangkan bakat Betrand Peto dalam dunia tarik suara untuk melihat keakaraban Betran dan Ruben Onsu.
Saya sungguh terharu, bahkan Anda semua pasti merasa terharu saat melihat salah satu postingan Ruben Onsu di Isntagram dengan caption berikut ini:
"yeayyy kami kumpul berempat, dan @betrandpeto menjadi anak laki2 kami, saat di Jakarta kami akan menjadi orang tua nya, ayah bunda Thalia Thania sayang Betrand menjadi anak laki2 kami, saat di Jakarta kami akan menjadi orang tua nya, ayah bunda Thalia Thania sayang Betrand"
Tidak sedikit natizen mengaperesias, doa dan dukungan atas ketulusan Ruben Onsu yang disampaikan melalui akun Isntagram milinya. Sperti yang dikatakan oleh salah satu followersnya @emiliarahuyatyas "Ya Allah sungguh mulia sekali hati kak ruben... Semoga tuhan selalu memberkati setiap perjalanan hidup keluarga besar kak ruben"
Betrand dan keluarga Ruben Onsu sungguh sangat akrab, hal tersebut dapat kita lihat melalui postingan Ruben Onsu di akunIsntagram pribadinya,
Ruben sungguh menyukai sosok Betrand tidak hanya karena suaranya, tetapi karena kerendahan hatinya yang cepat menyatu denga keluarga kecil Ruben,. Hal itu disampaikannya melalui postingan Pada foto yang diunggah sekitar tanggal 25 Juli 2019 Ruben dengan caption "Senang melihat mereka dekat sekali, Love Betrand, Love Thalia,Love Thania,Ayah bunda sayang kalian ❤️"
Misi Ruben adalah mengembangkan bakat Betrand, Ruben selalu senang ketika Betrand tampil. Itulah alasannya, sehingga Ruben memperkenalkan Betrand dengan musisi-musisi terkenal
Hal itu dikatakannya melalui postinganya "senang melihat anak ini bahagia di acara baru yg akan ada di Youtube @mopchannel di acara ini akan ada kolaborasi2 dari beberapa penyanyi, kira2 siapa aja ya ??? Tunggu tayangan nya"
Melihat potensi Betrand dalam dunia musik, Ruben selalu berusaha agar bakat putra cilik ini berkembangan. Ia (Ruben) selalu mempromosikan dan memperkenalkan Betrand kepada Publik. Tidak lupa juga Ruben memohon dukungan dan doa para natizen agar suara merdunya selalu diterima dan sukai oleh masyarakat
"senang melihat anak ini tak sabar menunggu esok untuk mulai berkarya di industri musik
BESOK akan serentak di seluruh radio Indonesia dan lagu nya bisa di Download di Apple music,Joox, Spotify, Deezer Dll...dari new single @betrandpeto “SAHABAT KECIL” cipt @charly_setiaku .
Dan Official Video klip nya ada di Youtube @mopchannel ya ❤️❤️.
Doa kan ya teman2 semoga lagu ini bisa di terima masyarakat 🙏🙏🙏" Tulis Ruben di akunIsntagram pribadinya.
DARI KAMI PUN, BERDOA: SUKSES SELALU BETRAND, SUKSES SELALU KELUARGA Mas Ruben Onsu.
Rindu, bukan soal lebay tentang cinta, lebih dari itu rindu adalah bahasa hati yang menujukan kesetian, dan kedalam hati yang tidak bisa dilihat, namun hanya bisa diraskan.
Rindu mempunyai caranya sendiri untuk muncul, tidak diundang, tidak dapat dilihat, hanya dirasakah. Rindu bagai air, yang pandai mencari cela untuk menembus bumi.
Akau atau tidak bahwa: Rindu adalah salah satu alasan dari Cinta
Terutuk kamu yang sedang kurindukan
Wartamediapost.com. Bahwa Kamu pandai menghadirkan keceriaan, menembus cela kesepian yang tak dapat dilakukan oleh siapapun. Itulah sosokmu yang menabur rindu di kisahku hari ini, setelah sebelumnya engkau membawa kisah yang ceria. Karena engkaulah membuatku tahu tentang kerinduan, maka engkau pulalah yang mampu menembus kesepian menghempas rindu yang kian selalu datang padaku.
Ilustrasi (www.twipu.com)
Bersama kisahku hari ini, dan kemarin, kukembali memanggilmu ataupun menjumpaimu, supaya hatiku dibebaskan dari jepitan kerinduan. Hatiku terpenjara dalam kerinduan, hanyalah sosokmu yang dapat membebaskannya, dibebaskan untuk kembali ceria. ”
Engkau pernah ada di hadapanku, berbagi cerita dengan amat ceria. Membagi kisah dengan penuh kasih. Membagi cerita dalam wajah manja. Melukis jumpa dengan tatapan manis. Eangkaupun akan selalu ada bersamaku, sembari memehon restu pada yang Kuasa.
Engkau membongkar kesepian dengan kecerian yang tertata dalam setiap candamu. Engkau mengalirkan kegembiraan bagai air yang pandai mencari cela untuk mengalir. Mencari cela untuk keluar dari kesepian. Keceriaan dalam gambaran tawa, seakan waktu terlalu cepat untuk melepaskan itu, saat engkau beranjak pergi. Cepatlah kembali
Engkau sosok yang membuat hati tahu akan rasa rindu. Engkau sosok yang ceria, yang membuat hati tenggelam dalam keceriaan. Engkau sosok yang mampu mengobati kecanduan sepih, dengan ramuan kata manja yang amat romantis. Tambah sakti, saat wajah manja menunjukkan senyuman manis yang berlapis, amat terpana saat mata lentikmu menatapmu penuh cinta.
Engkau adalah sosok pembawa rindu. Saat mata terhalang menatapmu, hati menjadi aktif mencarimu. Mencari sosok yang membuat hati memahami rasa rindu. Itulah sosokmu
Kerinduan ini ada, saat sosokmu tak terlihat oleh mata. Saat kata tak dijawab, saat ceria kembali sepih, saat telinga tak mendengar tawa dan katamu yang diramu romantis.
Ekaulah sosok yang membawa rindu. Rindu yang dibeku oleh sepih. Hanya sosokmu yang mampu mencairkannya untuk kembali mengalirkan keceriaan.
Hanya sosokmulah yang menyadarkan aku, akan kopi yang pahit, bila tanpa gula. Manis, bila bercampur gula. Atau mungkin kerinduan akan sosokmu lebih tinggi dari takaran kopi yang kuminum?
Yah, karena kerinduan akan sosokmu yang pernah membagi cerita dan keceriaan, tidak dapat dicairkan oleh apa dan siapapun. Kecuali kamu.
Karena kamulah yang berhasil membuat hati, memahami kebersamaan, dan merindukan kebersamaan saat sosokmu berpaling. Klik DISINI untuk melihat Vidio menarik i
“Bila cinta mulai tumbuh, hati pandai memahami perasaan. Bila cinta dan prasaan bersatu, ketakutan mulai berbenih. Itu ketakutan romantis. Karena alasannya hanya satu, takut kehilangan sosok yang pernah ada dan sosok yang ingin dimiliki. Bila cinta bagai benteng, kerinduan mulai ikut campur. Kerinduan semakin memuncak, saat sosok yang mendesain kisah ceria jauh dari jangkauan mata, walau dekat dalam jangkauan hati”
***
Ini kutuliskan untuk sosokmu, yang berhasil menabur kerinduan dikisahku. Walau aku belum menuliskan namamu di sajak ini, namun namamu kutuliskan dalam hatiku. Kamu adalah alasan dari syair ini. Hatiku tetap mengagumi sosokmu. (FH)
Kronik
Kegiatan Pembekalan KKN Mahasiswa FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu
Paulus Ruteng
Mahasiswa saat sedang mendengarkan materi pembekalan (Ft.Feliks.H)
Wartamediapost.com-Ruteng. Mahasiswa Semester VIIFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Rutengakan melaksanakan KKN di 57 Desa yang
tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat.
Berbagai persiapan
telah dilakuakan dan dan diikuto oleh mahasiswa peserta KKN, salah satunya
adalah pembekalan.Pembekalan KKN yang
dilaksanakan selama dua hari, terhitung 17 s.d 18 Juli 2019 di Aula Missio
kampus itu diikuti oleh 737 mahasisa.
KKN
adalah Program Wajib
Ketua Panitia II: Rudolof Ngalu, S.Fil.,M.Pd (Ft.Feliks.H)
KKN merupakan salah
satu kegiatan intrakurikuler berbentuk mata kuliah wajibyang ditawarkan di lembaga pendidikan tinggi,
teramasuk Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng untuk diprogramkan
mahasiswa yang telah memenuhi persayaratan, baik akademik maupun non akademik.
Hal itu disampaikan
ketua Panitia II Rudolof Ngalu, S.Fil,.M.Pd dalam sambutanya di hadapan 737
peserta KKN, Panitia KKN Integratif, para dosen dan Rektor Universitas Katolik
Indonesia Santu Paulus Ruteng.
Mahasiswa saat sedang mendengarkan materi pembekalan (Ft.Feliks.H)
KKN menjadi mata kuliah
instimewa, karena tidak dijalankan di ruangan kuliah yang cendrung teoritis, tetapi
dijalankan secara praktis dan dinamis di tengah kehidupan dan bersama dengan
masyarakat. Oleh karena itu, KKN sesungguhnya merupakan integrasi tiga dharma
perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarak. Lanjut
Ketua Panitia II.
Pembekalan
adalah Waut Wa’i
Rektor. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A (Ft..Feliks.H)
Filosofi wuat wa’I “neho
manuk bakok (podong) du lako’m (ngo’om) neho manuk rombeng du kole’m”diungkapkan
oleh Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Rutenggsaat memberikan sambutan pada kegiatan
pembekalan mahasiswa KKN.
Mahasiswa saat sedang mendengarkan materi pembekalan (Ft.Feliks.H)
Pembekalansebagaikegiatan memberikan bekal kepada mahasiswa yang hendak ber-KKN sekaligus
sebagai dukungan penuh sivitas akademika kepada mahasiswa untuk melaksanakan
KKN. Karena itu, filosofi wut wa’I dalam konteks ini dapat dipahami sebagai
dukungan dan harapan lembaga untuk mengutus mahasiswa ke tengah-tengah
masyarakat melalui KKN.
Rektor sedang menyampaikan Materi (Ft. Rm. Bone)
Dari filosofi local itu,
kepada mahasiswa yang hendak ber-KKN, Romo Rektor berharap, agar sepulang KKN memmiliki
sejumlah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang lebih kaya; memiliki wawasan
berwarna-warni, pola pikir \ terbuka, pola sikap dan pola bicara yang kaya.
Menurut Rektor, Dr.
Yohanes Servatius Lon, M.A, semua harapan itu dapat dicapai oleh mahasiswa KKN
dengan melalui kedisiplinandan
keseriusan dalam mengikuti dan malaksanakan KKN, ketelitian dan kerajinan.
Mahasiswa saat sedang mendengarkan materi pembekalan (Ft.Feliks.H)
Untuk mendukung itu
juga, para penitia telah menghadirkan pembicara atau nara sumber dalam adala
orang tepat dan handal”. Kata Rektor UKI Santu Paulus Ruteng.
Dakhir sambutannya,
Rekktor membuka selururuh rangkaian kegiatan pembekalan dengan remsi (Rabu,
17/7/2019)
Rektor dan Moderator sedang menyampaikan Materi (Ft. Rm. Bone)
Bekal
dari Berbagi Pihak
Panitia sedang menyampaikan Materi (Ft. Feliks.H)
Pada saat pembekalan,
peserta KKN mendapat bekal dari berbagai pihak, yakni dari pihak kampus dan
pemerintah kabupaten Manggarai Barat.
Dari pihak kampus,
peserta KKN mendapat bekal tentang arah dan cinta-cita Universitas Katolik
Indonesia Santu Paulus Ruteng kedepanya,visi dan misi serta rencana strategis Universitas
Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng yang harus diketahui oleh peserta KKN;
sehingga di lapangan mahasiswa KKN dapat mewartakan cita-cita dan komitemen
lembaga dalam meningkatkan sumber daya manusia, baik dalam kata, sikap dan
program kerja. Materi ini disampaikan secara langsung oleh Rektor Universitas
Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng (17/7/2019)
Paca Camat sedang Menyampaikan Materi (Ft. Feliks.H)
Tidak hanya itu,
mahasiswa KKN, dibekali dengan hal-hal praktis yang dilaksanakan di lapangan,
yang disampaiak oleh panitia dan dosen pembimbing lapangan masing-masing
kelompok
BPMD Kab. Mabar sedang menyampaikan Mater (Ft. Feliks.H)
Sementara dari pihak
eksternal, mahasiswa mendapat bekal tentang potensi-potensi di Manggarai Barat
pada umumnya dan di lima kecamatan khususnya. Potensi, peluang dan tantangan
yang disampaikan oleh pembicara selanjutnya diintegrasikan melalui program-program
yang akan dilaksanakan oleh 737 mahasiswayang melaksanakan KKN di 57 desa yang menyebar di lima kecamatan
(Boleng. Welak, Pacar, Macang Pacar, dan Kuwus) di Kabupaten Manggarai Barat.
Para pemateri yang
memberikan bekal tersebut adalah camat dari lima kecamatan Boleng. Welak,
Pacar, Macang Pacar, dan Kuwus), namun camat Macang Pacar berhalangang hadir.
Dari Dinas Tanaman Pangan,Hortikultura Dan PerkebunanKabupaten Manggarai Barat, Pariwisata, Kesehatan, BPMD, dan materi
tentang Kebijakan Pembangunan Desa Di Kabupaten Manggarai Barat yang
disampaikan oleh wakil Bupati Manggarai Barat. Namun pada kesempatan tersebut,
Wakil Bupati tidak dapat hadir karena ada kegiatan dinas yang tidak dapat
diwakili, sehingga materi tersebut disampaiakn oleh BPMD kepada peserta KKN universitas
Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.
Dari Dinas Tanaman Pangan,Hortikultura Dan Perkebunan Kab. Mabar
sedang menyampaikan Mater (Ft. Feliks.H)
Dari Dinas Pariwisata Kab. Mabar sedang menyampaikan Mater (Ft. Feliks.H)
KKN:
Perutusan dan Pelayanan.
Romo. Bonefasius Rampung, Pr.,Saat sedang Memimpin Misa Perutusan
Seluruh rangkaian kegiatan
pembekalan diakhiri dengan Perayaan Ekaristi dan atau misa perutusan yang
dipimpin oleh Romo. Bonefasius Rampung, Pr.
Pelaksanaan misa
perututusan yang diikuti panitia dan 737 peserta KKN belangsung di Aula Missio
kampus itu, Kamis (18/7/2019)
Mahasiswa KKN, Saat sedang Memimpin Misa Perutusan
(Ft. Feliks. H)
Mengawali
homilinya, Romo. Bonefasius Rampung, Pr, yang juga menahkodai Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu
Paulus Rutengmengajak peserta KKN untuk
mecermati dan merenungkan tema KKN, yakni Mengawali homilinya, Romo.Bonefasius
Rampung, Pr mengajak peserta yang hendak ber-KKN untuk mencermati dan
merenungkan tema KKN FKIP UKI Santu Paulus Ruteng tahun akademik 2019/2020 yakni
KKN SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI
KABUPATEN MANGGARAI BARAT “...dari tema iniada tiga kata kunci dalam tema KKN tahun ini yakni Pengembangan, Potensi,
dan Pengabdian. Dari tiga kata kunci itu satunya kata Benda yakni kata Potensi
yang diapit dua kata yang menyatakan Proses yakni Pengembangan dan pengabdian.
Pengembangan berarti proses mengembangkan dan pengabdian berarti proses
mengabdi. Pertanyaannya: apa yang dikembangkan dan apa yang diabdikan.
Jawabannya hanya satu yakini Potensi. Potensi adalah kekuatan kemampuan
tersembunyi dari sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang lebih. Kekuatan
tersembunyi itu hanya akan terelaisasi ketika semua hal lain sebagai prakondisi
harus dipenuhi..”
Romo. Bonefasius Rampung, Pr.,Saat sedang Homili
(Ft. Feliks. H)
Lebih
lanjutRomo. Bone, mengatakan “Dalam konteks analogi seperti ini, saya mengajak semua
kita, terutama para calon perseta KKN tahun ini untuk mendisposiskan diri
sebagai sebuah potensi. Diri setiap kita adalah potensi dan seberapa luas
dampak dari potensi itu, sangat bergantung pada cara bagaimana setiap kita
berusaha mengembangkan diri agar menjadi diri pribadi yang kemudian berdampak
dan berguna bagi orang lain. Sebagai pribadi, setia kita memiliki potensi yang
dalam bahasa rohani dikatakan memiliki talenta. Semua kita mengenal dan mengetahui
secara persis apa yang menjadi kekuatan potensial kita untuk diabdikan kepada
kepentingan orang lain selama dan sepajang hiudp kita.
Mahasiswa KKN, Saat sedang Memimpin Misa Perutusan
(Ft. Feliks. H)
“…selama 3—4 tahun di lembaga ini, tentunya sudah bisamengukir dan mengukur potensi diri yang
berhasil Anda kembangkan dalam proses akademik di pada lembaga ini. Anda semua
telah mengalami proses atau melewati fase pengembangan di lembaga ini dan
sebentar lagi aktualisasi atau realiasi pengembangan potensi diri itu akan
terekspresikan melalui peri tindak dan aneka aksi yang akan Anda perlihatkan di
lokasi Anda ber-KKN. Karena itu, tiga kata kunci yang dijadikan mahkota atau
tajuk KKN tahun ini harus menjadi roh atau spirit pelaksanaan KKN.Oleh karena Anda semua sudah dibekali dengan pelbagai hal dan
semuanya itu kiranya dijadikan alas dan kekuatan bagi Anda semua dalam
melaksanakan pengabdian yang bermakna. Bermakna bagi lembaga ini, bermaknda
bagi diri Anda sendiri, dan lebih lagi bermakna bagi kelompok sasar pengandian
Anda dalam kelompok-kelompok yang ada..”. Tegas Romo. Bone yang adalah ketua
Program Studi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Santu Paulus Ruteng
ahasiswa KKN, Saat sedang Memimpin Misa Perutusan
(Ft. Feliks. H)
Oleh
karena itu, Ketua Program Studi PBSI FKIP UKI Santu Paulus Ruteng ini mengajak
737 peserta KKN yang melaksanakan KKN pada 57 desa yang tersebar di lima
kecamatan (Boleng, Welak, Kuwus, Pacar dan Macang Pacar) di Kabupaten Manggarai
Barat agar pengabdian dalam konteks ber-KKN hendaknya dilihat dan
dimaknai sebagai sebuah tugas perutusan yang berdampak positif, melihat rangkaian
program KKN dalam satu bingkai pengembangan diri sehingga semua potensi atau
kekuatan tersembnyi itu dapat diaktualisasikan di medan pengabdian selama
sebulan ke depan.
Pada
kesempatan yang sama, Romo. Bone, mengatakan “…Anda ber-KKN bukan semata-mata mau
memberikan orang hal yang baik dari kelebihan Anda tetapi sesungguhnya dalam
ber-KKN itu pula Anda mendapatkan sesuatu. Ketika kelompok Anda nantinya
diminta membuat jamban bagi masyarakat yang tidak peduli kesehatan, saat itu
Anda dipaksa belajar dan mendapat pengetahuan tentang pentingnya kesehatan.
Karena itu, hendaknya kita sadar dan yakin bahwa tidak ada pelayanan dan
pengabdian yang hanya menguntungkan sepihak atau kelompok sasar. Hidup kita
tanpa disadari dibagung atas deretan tindakan bernuansa mutualisme. Dunia kita
selalu menuntut keseimbangan, keselarasan, harmoni. Karena itu, apa yang kita
lakukan untuk masyarakat sesungguhnya kita lakukan untuk diri kita sendiri.
Kita memberi untuk mendapatkan sesuatu meskipun dalam bentuknya yang lain..”
Penyerahan Simbolis Mahasiswa KKN oleh Rektor kepada Camat
(Ft. Feliks. H)
Diketahui
bahwa, kegiatan pembekalan KKN yang dibuka secara resmi oleh Rektor UKI Santu
Paulus Ruteng Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A, belangsung selama dua hari,
terhitung sajak tanggal 17 s.d 18 Juli 2019. Pemateri dalam kegiatan pembekalan
tersebut adalah pihak internal kampus dan pihak eksternal yakni pemerihtah
terkait di Kabupaten Manggarai Barat seperti camat tempat KKN mahasiswa dan
beberapa instrasi terkait, yaitu Dinas Tanaman
Pangan,Hortikultura
Dan PerkebunanKabupaten Manggarai
Barat, Pariwisata, Kesehatan, BPMD, dan materi
tentang Kebijakan Pembangunan Desa Di Kabupaten Manggarai Barat yang
disampaikan oleh wakil Bupati Manggarai Barat. Namun pada kesempatan tersebut,
Wakil Bupati tidak dapat hadir karena ada kegiatan dinas yang tidak dapat
diwakili, sehingga materi tersebut disampaiakn oleh BPMD kepada peserta KKN
universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.
Penandatangan Berita Acara Penyerahan Mahasiswa KKN oleh Rektor kepada Camat
(Ft. Feliks. H)
Sementara
waktu pelaksanaan KKN, dilaksanakan selama satu bukan terhitung sejak tanggal
24 Juli sampai dengan 21 Agustus 2019. 57 kelompok mahasiswa melaksanakan KKN
di 57 desa yang menyebar di lima kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat
Penyerahan Simbolis Mahasiswa KKN oleh Rektor kepada Camat
(Ft. Feliks. H)
Mencoba Menarik
Kesimpulan
Bagian
akhir dari kronik ini, penulis mencoba membuat kesimpulan dari inti sari semua
proses pembekalan.
Masyarakat
adalah perpustakaan hidup
Berada
bersama masyarakat melalui KKN adalah kesempatan belajar. Belajar menemukan dan
belajar mengaktualisasikan diri dengan bekal yang sudah dimiliki.Situasi dan kondisi masyarakat adalah
perpustkaan yang selalu hidup, yang dijadikan sebagai patner belajar. Prinsip
utama pada kesempatan ini adalah kekuatan dan kesadaran untuk belajar, sambil
menghayati prinsip-prinsip pelayanan.
Oleh
karena tugas ini adalah tem, makan kualitas kerja tem (team work) dan kemampuan bekerja dalam tem sangat dibutuhkan.
Saling melengkapi dan saling membantu sangat dibutuhkan.
Salah
satu prinsip untuk menciptakan kualitas tem adalah saling berkomunikasi dan
saling mengahargai, saling membantu dan rasa saling membutuhkan. Sebab setiap
orang memiliki potensi.
Apapun itu Tidak
sebatas Tugas
Apapun
yang sedang dijalankan dan atau yang sedang diprogramkan, tidak sebatas pada
pemenehuhan tanggung jawab semata, melainkan sebagai bagian dari pelayanan dan
dedikasi keapada sesama. Oleh karena pelayanan dan dedikasi, dibutuhkan
kesetian dan kerelaan untuk melakukan tugas tersebut. Mengenai hal iu Paulus
menuliskan “Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan
lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu” (Feliks
Hatam)
Ya, tentang
bunga yang ditanam menjadi taman indah. Bunga itu, ditata, tumbuh dengan bebas,
mengikut irama alam. Bertubuh mengikuti jejak langkah mereka yang sedang
berjuang.
Sejak pagi jam
08.00 sampai petang manyapa, bunga itu selalu memberi warna bagi mereka yang
mengejar mimipi.
Yah, ini
tentang bunga di diatara gedung-gedung, dimana para pejuang mengasah akal
meretas mimpi. Di pagi hari, ketika pejuang cita-cinta kembali datang, disambut
bunga mekar, menebar kesejukan. Mereka pun pulang, bunga itu layu. Ketika pagi
kembali tiba, selalu bunga-bunga itu tetap mekar.
Yah, ini
tentang bunga yang selalu memanjakan mata di kampus itu. Kampus tempatku mewujudkan
mimpi, mencapai harapan orang tua.
Bunga-bunga
itu selalu memberi keindahan diseluruh taman kampus itu. Bunga-bunga itu,
selalu menjadi saksi akan kegembiraan, kesedihan dan perjuanganku. Dari dulu,
hingga kini, bunga-bunga itu selalu ada, dan terus mekar menyambutku, di pagi
hari.
Ini tentang
bunga, di taman, yang selalu memberi arti tetang berjuang.
Taman dimana
mereka bertumbuh adalah Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.
Kini akau
mengerti tentang bunga yang selalu tumbuh dan indah di kampus itu. Bunga itu
mengajarkan tentang kesabaran, kesadaran dan kesetian.
Bunga itu
terlihat begitu indah. Setiap orang yang melihatnya selalu memanjakan mata,
daunnya yang begitu hijau memikat hati dan kita mengatakan, sungguh sangat
indah.
Namun ada
hal yang dilupakan atau luput dari penglihatan, yang menghasilkan keindahan
itu. Dia berjuang, menelusuri bumi, menghisap air sekuat tenaganya, bila batu
dan kerikil ia temukan, ia mencari jalannya sendiri, demi menghasilkan sesuatu yang indah. Dia Adalah AKAR
Akar berjuang demi menghasilkan bunga yang indah,
demi batangnya yang kuat, namun perjuangannya tak dipuji. Dan Akar, tak pernah
menginkan pujian itu.
Prihal ini, adalah tentang hidup. Bahwa orang-orang
hanya memuji dan menyalahkan apa yang merupakan hasil dari perjuangan. Bahkan
tak sedikitpun bertanya atau menghargai sekecil apapun perjuangannya.
Orang akan menghargai dari hasilnya saja, tanpa
sedikitpun menghargai perjuangannya. Ketika gagal disalahkan, bila berkenaan
dan berhasil disanjung. Menghargai perjuangannya adalah penting, sekecil apapun
itu.
Kembali ke Bunga itu, Bunga itu, kalau tidak saja
menghasilkan bunga yang indah dan daun yang menarik, pasti tuanya sudah
memusnahkannya.Jangan.
AKAR mengajarkan. Berjuang tak berujung, bukan
untuk mencari pujian, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab. Berjuang tanpa
meminta bayaran. Akar mengajarkan kesabaran, kesetiaan dan kesadaran tentang
berjuang walaupun banyak alasan untuk melemahkan semangat (FH)